
Sepenggal Cerita Pelaksanaan KBM Daring di SMPN 1 Koba
Sepenggal Cerita Pelaksanaan KBM Daring di SMPN 1 Koba
Arung Dalam Koba, 3 Mei 2020
Ditulis oleh : Hana Meilani, SP. Kepala SMPN 1 Koba
Warning, Ini bukan curhat, sekedar berbagi fakta dan kronologis mengelola sekolah saat belajar dan bekerja dari rumah
Jumat, 13 Maret 2020
Sudah beberapa minggu berita ditanah air dan manca negara didominasi mengenai pandemi Covid-19, sudah banyak pihak yang bicara mengenai bahayanya penyakit corona ini, apa penyebabnya, dan apa solusi dari negara. Saya yang hidup dan tinggal di Kota kecil, tidak luput dengan waswas dan rasa khawatir. Apa yang akan terjadi dengan pekerjaan saya ? apa yang akan terjadi dengan sekolah yang saya pimpin ? Bagaimana warga sekolah, para guru, siswa dan orang tua ??
Sabtu, 14 Maret 2020, Kelurahan Arung Dalam Kecamatan Koba Kab. Bangka Tengah
Hari itu, suasana di kampung tengah Arung Dalam berjalan seperti biasa, tetapi yang menarik mendadak semua berita media massa di Indonesia entah itu koran, televisi, berita online didominasi oleh pemberitaan mengenai penyebaran wabah Virus Corona di Indonesia, semua pejabat bahkan presiden angkat bicara mengenai pentingnya bekerja dan belajar dirumah. Hari itu semua kebijakan pemerintah pusat dan daerah bereaksi cepat mencari solusi dan kebijakan mencegah penyebaran covid – 19 dimasyarakat.
Senin, 16 Maret 2020, SMP Negeri 1 Koba Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah
Sekolah berjalan seperti biasanya, akan tetapi ada yang menarik karena biasanya dipintu gerbang utama sekolah sudah berbaris rapi para guru yang piket menyapa dan menyambut siswa dengan salam dan senyum, suatu pembiasaan positif yang bagus. Tapi hari itu tidak ada satupun guru yang melakukan kebiasaan baik itu, karena satu hari sebelumnya, Saya selaku Kepala Sekolah Mengambil keputusan mengurangi kontak fisik sesedikit mungkin antara warga sekolah.
Pukul 9 pagi ada sms beredar luas dikalangan PNS dan Guru yang menyampaikan bahwa ada keputusan dari Pemerintah daerah untuk siswa dan guru belajar di rumah, kami yang disekolah menunggu surat resmi dari Dinas Pendidikan.
Pukul 10 pagi, Saya selaku kepala sekolah beserta wakil Bidang Kurikulum dan Kesiswaan melakukan rapat terbatas guna mengantisipasi adanya instruksi pemerintah dalam memberlakukan kebijakan Belajar dan Bekerja di Rumah. Dalam rapat terbatas antara saya dan para wakil dibahas hal – hal teknis untuk pembelajaran siswa di rumah, apa saja metode dan cara yang efektif agar siswa terus belajar secara berkelanjutan begitu pula dengan guru bisa melaksanakan tugasnya dengan baik, saat itu diambil keputusan : akan menggunakan media social Whatsapp dan SMS untuk menyampaikan materi pembelajaran dan merubah jadwal KBM untuk disesuaikan, USBN ditiadakan dan ada rencana pelaksanaan Ujian Sekolah secara Online.
Pukul 11 siang, akhirnya surat resmi itu datang juga kepada kami pengelola sekolah, isinya instruksi melaksanakan kegiatan belajar mengajar di rumah. Pada saat istirahat jam ke – 2, Saya mengumpulkan seluruh guru untuk membahas instruksi dari dinas pendidikan. Akhirnya tercapai kata sepakat dan komitmen dari para guru sebagai berikut :
- Hari Senin 16 Maret 2020 adalah hari tatap muka terakhir, kami sepakat 2 jam setelah istirahat ke – 2 akan digunakan untuk kerja bakti seluruh siswa di kelas dan lingkungan sekolah masing2
- Selama Bekerja dan belajar dari rumah, pelayanan sekolah tetap dilaksanakan alaupun terbatas, yaitu membuat jadwal piket untuk guru, staf Tu dan tenaga kebersihan sekolah.
- Pada hari itu juga dibentuk grup whatsapp online untuk 21 rombel mulai dari kelas 7A – 7I, kelas 8A – 8F, dan kelas 9A – 9F, ternyata sekitar 90 % siswa SMPN 1 Koba memiliki HP Android dengan nomor WA yang aktif, kami bersukur dengan keadaan itu karena memudahkan proses KBM Daring yang akan dilaksanakan.
- Semua guru mata pelajaran kelas 7 bergabung dengan 9 grup belajar online kelas 7, guru mapel kelas 8 semuanya bergabung dengan 6 grup online kelas 8, begitu juga dengan semua guru mapel di kelas 9, tergabung semua kedalam 6 grup online kelas 9, alhasil masing- masing guru jadi bertambah grup WA-nya. Dan saya selaku kepala sekolah ?? tergabung dalam 21 grup belajar online hehehe…..
- Setelah kerja bakti selesai, kami mengumpulkan siswa dan menyampaikan pentingnya KBM daring selama siswa belajar dirumah melalui grup belajar online yang telah dibentuk.
- Jam terakhir disekolah, kami manfaatkan untuk diskusi lebih lanjut persiapan pemberian materi selama KBM daring dilaksanakan.
- Akhirnya format Googleform dan bentuk penugasan terstruktur melalui grup WA menjadi pilihan guru menyampaikan tugas dan materi pelajaran.
- Khusus bagi siswa dan orang tua yang tidak memiliki HP Android, tugas dan pembelajaran mandiri tetap dilaksanakan, ada yang mengirim lewat WA dan ada yang memberi tugas langsung berupa catatan,
- Kami pihak pengelola sekolah juga menyampaikan alternative lain untuk belajar kepada orang tua dan siswa yaitu melalui Saluran TVRI
Hikmahnya apa dibalik pelaksanaan KBM Daring ini ?
- Guru dan siswa dipaksa oleh keadaan untuk bisa memanfaatkan dunia internet dan TIK
- Siswa yang awalnya tidak terbiasa dengan teknologi internet, ternyata mau belajar dengan cara baru dan mau menerima model pembelajaran daring yang menggunakan teknologi digital ini.
- Bertambahnya pengetahuan dan keterampilan guru dalam memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komputer dalam melaksanakan tugasnya
- Guru dan siswa yang awalnya tidak kenal dengan model Googleform, Googledoc, dan googleclashroom, ternyata mampu belajar dan beradaptasi dengan cepat
- Googleform, google clasroom, dan Googledoc dimanfaatkan maksimal sebagai salah satu media pembelajaran Daring dan ternyata bisa dipakai untuk semua mata pelajaran serta bisa dikembangkan secara menarik oleh guru.
- Sekolah beradaptasi dengan membuat Website sebagai upaya percepatan digitalisasi di sekolah
- Sekolah mampu menyelenggarakan Ujian Sekolah Berbasis CBT Online untuk kelas 9 dengan menggunakan Sub-Domain website sekolah, dan ternyata 95 % siswa bisa mengikuti US Online dengan baik. Walaupun sekitar 5 persennya lagi soal US dibagikan melalui googleform.
- Hikmah yang terakhir (berbaik sangka sajalah ) kami mengharapkan para orang tua bisa menjalin hubungan lebih dekat dengan putra – putrinya, selama ini mungkin si anak lebih tersita waktunya dengan kegiatan disekolah. Nah selama belajar dirumah, orang dan anak bisa memperat hubungan lebih baik lagi.
- Pengelolaan sekolah ikut menyesuaikan dan mengalami perubahan, bagi kepala sekolah ini merupakan tantangan, bagaimana agar seluruh proses KBM termasuk pelaksanakan ujian, kenaikan kelas dan kegiatan sekolah lainnya dilaksanakan secara digitalisasi. Kelulusan siswa kelas 9 secara online, proses penerimaan siswa baru online, ujian kenaikan kelas online, penyampaian hasil ujian online, termasuk pengelolaan laporan keuangan sekolah secara online juga.
Harapan kami Semoga Bencana dunia ini segeral berlalu.
Sekolah kembali ramai dengan canda tawa, dan aktifitas siswa bersama guru.
Bergabung dengan Spensa Koba